Energi minimal itu semacam bayangan jati diri individu

Twitter Facebook Feedburner Google +1 youtube

Bicara masalah bencana alam yang terjadi di Indonesia pada tahun 2013 ini sungguh tak bisa dielakan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi bahwa bencana alam yang terjadi di Indonesia akan meningkat pada 2013, baik dalam hal jumlah maupun jenis bencana. “Pada tahun 2013 ini, para ahli memprediksi bencana alam akan semakin meningkat, baik jenis maupun jumlahnya,” kata Kepala BNPB Syamsul Maarif dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Gedung Nusantara II di Jakarta

Menanggapi hal tersebut saya selaku bukan apa apa di negeri ini dan tidak punya hak untuk mengatur negeri, tapi disini saya mempunyai hak untuk bersuara (siapa yang mau dengerin, mbull ?) he he.. Mendengar pemberitaan di Media-media Online di Indonesia sangat miris, sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur terendam banjir, mengingat kota kelahiranku di Kabupaten Bojonegoro dilalui Sungai Bengawan Solo mau tidak mau harus menghadapi resiko banjir yang terjadi akibat meluapnya sungai Bengawan Solo. Terlebih apabila Waduk Gajah Mungkur yang berada di Wonogiri dibuka, bagaimana tidak Waduk dengan wilayah seluas kurang lebih 8800 ha di 7 kecamatan ini bisa mengairi sawah seluas 23600 ha di daerah Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sragen, apabila dibuka akan membuat daerah yang dilalui sungai Bengawan Solo Banjir, dan apabila dam bendungan tidak dibuka akan jebol dan bisa memakan korban jiwa.

Pemberitaan yang santer beberapa hari lalu memberitakan banjir yang terjadi di Bojonegoro, dan pemberitaan beberapa jam lalu di Prediksi Bojonegoro malam ini akan terjadi banjir besar.. sungguh saya yang sedang berada di tanau perantauan guna mencari ilmu merasa kasihan kepada masyarakat yang menjadi korban banjir. Pernah saya mengalami musibah banjir besar pada Tahun 2007 silam ketika saya masih duduk di bangku eSeMPe, kala itu sama bersekolah di SMPN 1 Bojonegoro di jalan MH Thamrin. Bukan menjadi korban sih, Lhawong rumah saya dari sunga Bengawan Solo berjarak kurang lebih 12 Km. Jadi tidak merasakan dampak langsung banjir, dulu waktu banjir di Bojonegoro saya seneng banget karna baru pertama pengalaman melihat banjir di kota. Secara ya waktu pulang sekolah yang anter jemput dengan mobil berwarna kuning (red:Angkot) saya mengetahui kondisi perkembangan kenaikan air, yang jadi patokan saya kala itu di depan PLN Pacul. Nah, di depan kantor PLN itu terhampar tanah yang lapang yang posisinya dibawah jalan raya, ketika musim kemarau tanah itu dimanfaatkan untuk menanam padi tapi sewaktu musim hujan, hamparan tahah lapang itu berubah bak
waduk.

Ketika muka air yang berada didepan kantor PLN tersebut naik hampir menuju jalan itu menandakan bahwa banjir udah melanda beberapa kecamatan yang ada di Bojonegoro. Hingga waktu itu kalo gak salah Desember 2007. Bojonegoro khususnya kota terendam air selama beberapa hari, sontak membuat perekonomian terhenti. Orang orang sibuk menyelamatkan harta dan bendanya. Banjir terbesar selama 50 tahun terakhir ini, sebelumnya pernah yaitu pada 1965 dan 1993. Ketika itu, luapan aliran sungai Bengawan Solo membanjiri areal kota rata-rata 1,5 meter. Lagi-lagi isu masalah lingkungan yang sudah mulai rusak menjadi penyebabnya, padahal sekarang ini sudah ada perangkat keras untuk pencegahan banjir. Mulai dari pemantauan banjir di Kecamatan Margomulyo, hingga dibangunnya tanggul dan sudetan yang terdapat di kiri-kanan aliran Bengawan Solo. resapan sungai dan gundulnya hutan
di sekitr hulu Bengawan Solo. Akibatnya, begitu curah hujan tinggi selama lebih dari 4 hari, membuat air yang datang secara bersamaan, tidak bisa dikendalikan. “Akibatnya, banjir besar. Seharusnya mulai sekarang kita harus lebih peduli dengan lingkungan, dengan tindakan kecil dengan tidak membuang sampah sembarangan apalagi di sungai. itu saja saran dari penulis, saya berharap dan berdoa banjir pada tahun 2007 silam tidak terjadi lagi di kota Bojonegoro yang bertahap menjadi kawasan Industri.. Bojonegoro MATOH!! (@dimyudim)

No comments for "Oh.. Bojonegoroku yang Malang"!

Leave a Reply